- 31/08/2010
- Posted by: operator
- Category: Supply Chain Management, Logistic, Distributorsip Management
Siapapun yang memiliki usaha ingin penjualannya berlipat-lipat banyaknya. Namun dalam mencapai hal ini sering diasumsikan bahwa beriklan di telivisi bisa melipatgandakan penjualan. Ada yang mengatakan hal ini benar dan ada yang mengatakan tidak. Kalau kita melihat keseharian anak kita, atau kita sendiri ketika nonton telivisi, maka kebiasaan merubah channel telivisi sebenarnya merupakan kerugian besar bagi perusahaan-perusahaan yang masih percaya bahwa iklan memiliki efek dahsyat pada penjualan.
Pada era dimana telivisi semakin banyak jumlahnya, semakin tipis efek iklan telivisi dalam penjualan. Sangat berbeda sekali ketika era TVRI dan telivisi masih hitam putih, iklan di telivisi tetap akan ditonton oleh masyarakat. Oleh sebab itu beberapa perusahaan mulai mengurangi budget iklan di telivisi dan mengalihkan ke promosi-promosi yang efektif, berdaya guna dan berhasil guna. Meskipun tetap beriklan, perusahaan juga menggunakan cara lain untuk melakukan promosi. Seperti perusahaan sudah mulai mengalihkan sebagian dana promosi untuk kegiatan CSR (Customer social responsibility) dengan cara membuat pelatihan atau pembinaan terhadap lingkungan sekitar. Misalnya memberikan modal dan mengajar masyarakat sekitar untuk berwirausaha. Promosi apa yang didapat dari kegiatan ini? Tentunya promosi dari mulut-ke mulut. Masyarakat akan menceritakan berbagai pengalaman selama menjadi binaan perusahaan.
Selain itu perusahaan membuat promosi yang berhubungan dengan customer langsung, seperti memberikan gift untuk pembelian tertentu yang dinamakan consumer promotion. Perusahaan juga memberikan reward tertentu kepada pedagang perantara yang disebut dengan trade promotion. Selain consumer promotion, perusahaan mulai menyentuh hati konsumen dengan berbagai kegiatan seperti memberikan hadiah ulang tahun, membuatkan kartu nama berlogo perusahaan, mengundang mereka untuk gathering atau visit in factory. Berbagai kegiatan akan dilangsungkan untuk memanjakan konsumen secara langsung. Promosi apa yang diperoleh, selain konsumen memiliki pengalaman yang cukup positif tentang perusahaan, tentunya promosi dari mulut ke mulut sangat diharapkan perusahaan.
Di atas adalah promosi yang dilakukan oleh perusahaan kepada konsumen atau para pedagang. Nah, sekarang bagaimana agar para pengusaha kecil tingkat pedagang itu bisa menjual berlipat-lipat? Salah satunya adalah promosi murah meriah dan efektif. Para pemilik usaha kecil bisa membuat brosur, poster, kartu nama, atau beriklan secara gratis dengan menggunakan jejaring sosial melalui face books atau twiter ataupun blog. Banyak cara promosi murah meriah yang bisa dilakukan untuk meningkatkan penjualan. Pemilik usaha kecil bisa memuat berita atau event di toko atau show roomnya. Misalnya sedang mengadakan diskon 20%, atau setiap pembelian tertentu mendapatkan hadiah barang sejumlah 1 pieces. Nah, media yang bisa diberdayakan adalah brosur, poster atau menggunakan face book dan twitter.
Promosi sebenarnya tidak perlu mahal, meskipun murah tetapi efektif akan menjadi pilihan. Kadang seperti yang tidak terduga bahwa perusahaan pemasok yang kelebihan dana promosi, tentunya akan membantu para pedagang untuk melakukan promosi. Supermarket besar seperti Carrefour, tentunya telah biasa menggunakan budget promosi yang diberikan oleh perusahaan. Oleh sebab itu mengapa mereka tidak henti-hentinya membuat brosur, iklan di surat kabar bahkan membuat baliho besar-besar. Nah, semua biaya itu dari mana? Tentunya dari para produsen pemasoknya yang memiliki budget untuk membantunya.
Jadi, program promosi bisa murah meriah dan efektif tergantung pilihannya. Kalau supermarket tentunya bisa mencari sumber dana untuk membuat promosi dari pemasoknya. Sedangkan pedagang tradisional bisa memanfaatkan dana dari kantong sendiri dengan media yang murah seperti brosur, kartu nama dan poster atau jejaring sosial face book dan twitter. Bagaimana dengan efeknya? Dibanding dengan biaya yang dikeluarkan tentunya alat promosi tersebut diatas masih relevan memiliki dampak. Pemilik toko dengan menggunakan brosur bisa mendapatkan konsumen-konsumen baru untuk usahanya. Begitu pula penggunaan face book dan twitter menjadi trend baru dalam melakukan promosi dan menjaring konsumen! Apakah anda sudah mencoba? Somoga sukses!**