Studi Kasus K3: Bagaimana PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Malang Berhasil Menurunkan Angka Kecelakaan Kerja dengan Menerapkan K3

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah salah satu aspek penting yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan. Selain untuk melindungi hak dan kesejahteraan karyawan, K3 juga berpengaruh terhadap produktivitas, kualitas, dan reputasi perusahaan. Namun, tidak semua perusahaan mampu menerapkan K3 dengan baik dan efektif. Banyak perusahaan yang masih mengalami masalah K3, seperti kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, atau konflik di tempat kerja.

STUDI KASUS K3: PT. PERTAMINA (PERSERO) TERMINAL BBM MALANG
pertamina
Salah satu perusahaan yang berhasil mengatasi masalah K3 dan mencapai predikat zero accident adalah PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Malang. PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Malang adalah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi bahan bakar minyak (BBM) yang memiliki sekitar 100 karyawan yang bekerja di terminalnya. Sebelumnya, PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Malang sering mengalami kecelakaan kerja yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya alat pelindung diri (APD), kurangnya kesadaran dan partisipasi karyawan dalam K3, kurangnya pengawasan dan pelatihan dari pihak manajemen, serta kurangnya dokumen dan standar K3.

Langkah-langkah yang dilakukan PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Malang
Untuk mengatasi masalah K3 tersebut, PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Malang melakukan beberapa langkah strategis, yaitu:
• Membentuk tim K3 yang terdiri dari perwakilan manajemen, karyawan, dan pihak eksternal (seperti dokter, ahli K3, atau konsultan). Tim K3 bertugas untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program K3 di PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Malang.
• Melakukan identifikasi bahaya, analisis risiko, dan penentuan pengendalian (HIRARC) untuk setiap proses kerja di PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Malang. HIRARC adalah metode untuk mengidentifikasi potensi bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan atau penyakit akibat kerja, menganalisis tingkat risiko yang ditimbulkan oleh bahaya tersebut, dan menentukan pengendalian yang sesuai untuk mengurangi atau menghilangkan risiko tersebut.
• Membuat dokumen dan standar K3 yang sesuai dengan peraturan pemerintah, standar internasional (seperti ISO 45001), dan kebutuhan PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Malang. Dokumen dan standar K3 meliputi kebijakan, prosedur, instruksi kerja, formulir, checklist, serta indikator kinerja K3.
• Menyediakan alat pelindung diri (APD) yang memadai dan sesuai dengan jenis pekerjaan. APD adalah alat atau perlengkapan yang digunakan oleh karyawan untuk melindungi diri dari bahaya yang ada di tempat kerja. Contoh APD adalah helm, sepatu keselamatan, sarung tangan, masker, kacamata pelindung, rompi reflektif, dll.
• Melakukan pelatihan dan sosialisasi K3 secara berkala kepada seluruh karyawan. Pelatihan dan sosialisasi K3 bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilaku karyawan dalam menerapkan K3 di tempat kerja. Pelatihan dan sosialisasi K3 meliputi materi tentang konsep dasar K3, HIRARC, APD, prosedur darurat, dll.
• Melakukan pengawasan dan audit internal K3 secara rutin. Pengawasan dan audit internal K3 bertujuan untuk memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program K3 di PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Malang. Pengawasan dan audit internal K3 dilakukan oleh tim K3 dengan menggunakan checklist atau alat ukur lainnya. Hasil pengawasan dan audit internal K3 digunakan sebagai bahan untuk melakukan tindakan perbaikan atau peningkatan.
• Memberikan insentif dan sanksi terkait dengan K3 kepada karyawan. Insentif dan sanksi terkait dengan K3 bertujuan untuk memberikan motivasi dan disiplin kepada karyawan dalam menerapkan K3 di tempat kerja. Insentif dan sanksi terkait dengan K3 dapat berupa penghargaan, bonus, sertifikat, promosi, teguran, denda, pemutusan hubungan kerja, dll.

Hasil yang didapatkan oleh PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Malang
Dengan melakukan langkah-langkah strategis tersebut, PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Malang berhasil menurunkan angka kecelakaan kerja dari rata-rata 5 kasus per tahun menjadi 0 kasus per tahun. Selain itu, PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Malang juga berhasil meningkatkan produktivitas, kualitas, dan reputasi perusahaannya. PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Malang juga mendapatkan pengakuan dari pemerintah dan lembaga internasional sebagai perusahaan yang menerapkan K3 dengan baik dan efektif.

Studi kasus K3 ini menunjukkan bahwa penerapan K3 di perusahaan tidak hanya bermanfaat bagi karyawan, tetapi juga bagi perusahaan itu sendiri. Dengan menerapkan K3, perusahaan dapat menghemat biaya yang timbul akibat kecelakaan kerja, seperti biaya pengobatan, kompensasi, asuransi, dll. Selain itu, perusahaan juga dapat meningkatkan loyalitas, kesejahteraan, dan kinerja karyawan. Terakhir, perusahaan juga dapat meningkatkan citra dan reputasi perusahaannya di mata pelanggan, pemasok, mitra bisnis, pemerintah, masyarakat, dan media.

Perusahaan Anda juga ingin menjadi lebih professional dengan menerapkan K3? Kami siap bantu. Silahkan WhatsApp kami di 0812-5298-2900.

Oh ya.. Anda dapat membaca studi kasus ini secara lengkap di sini: https://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/download/2072/1897

Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda.