- 04/03/2008
- Posted by: operator
- Category: Uncategorized
(GRAMEDIA) Munculnya kafe di berbagai kota besar rupanya tidak hanya menguntungkan si pemilik kafe dan para pencari kerja. Hadirnya kafé juga melahirkan fenomena sosial dan budaya baru. Kafe bukan lagi sekadar tempat untuk minum teh atau kopi dan menyantap makanan ringan sembari melepas kejenuhan dan melawatkan waktu. Para pecinta kafe, yang rutin berkunjung ke kafe-kafe tertentu, melihat ada banyak peluang dan manfaat yang bisa mereka dapatkan saat berkunjung ke kafe. Mereka menjadikan kafe sebagai tempat untuk berkumpul, bersosialisasi, berarisan, berkencan, bertukar pikiran, memperluas jaringan, berbisnis dan lain-lain. Desain dan suasana kafe pun dibuat sedemikian rupa sehingga mampu memenuhi harapan para pecinta kafé.
Buku inipun berpijak pada pengalaman eksekutifyang getol nongkrong di kafe. Banyak hal terjadi, dirancang, bahkan diputuskan disana. Suasana rileks di kafe yang sungguh berbeda dengan suasana tegang di kantor, ternyata mampu merangsang pikiran para eksekutif itu untuk melahirkan berbagai ide dan strategi yang tak pernah terpikirkan sebelumnya. Buku ini akan difokuskan pada masalah pemasaran, khususnya kerja sama antara distributor dengan principal. Beberapa topik yang dibahas antara lain: Split product, Kunci SCP (Spreading, Coverage, Penetration), pemetaan ulang area distribusi,membangun sales force yang effective, membangun benteng distribusi yang kokoh, program insentive task force dan sales reguler, customer relationship management, membangun sub distributor kecamatan (SDK) dan lain-lain. Pembahasan topik-topiktersebut disampaikan dalam bentuk cerita dan obrolan, sebagaimana yang terjadi di kafe-kafe, sehingga menarik, mudah dipahami dan tidak membosankan.