- 01/04/2022
- Posted by: manager
- Category: Uncategorized
Perlukah Manajer Mengukur Employee Satisfaction?
Pada kesempatakan kali ini konsultan manajemen bisnis Jakarta dan Surabaya akan mengulas artikel dengan tema mengukur kepuasan karyawan dalam pekerjaannya di perusahaan. Tugas mengukur dilakukan oleh seorang manager perusahaan, akan tingkat kepuasan Karyawan dalam bekerja di perusahaan. Sebagai manajer sebaiknya tidak terlena dengan kinerja yang telah dicapai, jangan-jangan kinerjanya masih bisa ditingkatkan, sehingga prestasi karyawan dapat memberikan kontribusi pada perusahaan. Karena kinerja maksimal bisa ditandai dengan prestasi karyawan yang meningkat. Sebaliknya jika tidak ada tanda-tanda kontribusi maksimal di perusahaan, maka karyawan kemungkinan telah merencanakan untuk resign atau keluar dari perusahaan?
Alasan untuk berpindah kerja bisa banyak sebab, namun yang umum terjadi adalah mereka tidak puas atas pekerjaannya. Ketika tidak puas itulah muncul niat untuk pindah ke perusahaan lain. Ini semacam momok yang mesti diparhatikan oleh manajer di masing-masing departemen. Sebab semakin banyak karyawan yang tidak puas bekerja akan meningkatkan turn over. Jika demikian maka kinerja organisasi tidak akan maksimal. Ketidakpuasan karyawan juga berhubungan dengan keterlibatan karyawan (employee engagement). Karyawan yang tidak puas akan terbatas keterlibatannya dalam proses bisnis.
Kamu tidak dapat mengharapkan karyawan berkinerja tinggi kepada mereka yang tidak nyaman dalam bekerja. Umumnya mereka akan bekerja rata-rata dan cenderung tidak produktif. Meningkatkan kepuasan karyawan menjadi jalan keluar untuk meningkatkan keterlibatan karyawan dan dalam rangka mencapai kinerja puncak. Bisa saja kinerja organisasi meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, itu bisa disebabkan karena bisnis sedang tumbuh dan tidak terkait dengan kepuasan karyawan.
Jadi apa yang harus dilakukan?
Sebagai manajer sebaiknya mengetahui tingkat kepuasan karyawan dengan cara melakukan survei kepuasan karyawan. Hasil dari survei dapat digunakan pedoman untuk membuat strategi human resources yang tepat.
Pentingnya Employee Satisfaction
Survei kepuasan karyawan dapat memberi tahu kita bagaimana keadaan tim yang sebenarnya. Informasi yang ada dapat dipergunakan untuk membuat program retensi atau mempertahankan karyawan. Karyawan yang puas akan cenderung untuk tetap bertahan dan tidak berniat untuk berpindah kerja. Karyawan yang berpindah kerja kemungkinan besar mereka tidak nyaman dan bahagia dalam bekerja. Karyawan yang puas akan berpikir keras untuk memajukan organisasi, sehingga mereka akan lebih produktif dibandingkan dengan karyawan yang tidak puas. Bahayanya mereka yang tidak puas akan berperilaku negatif dan mempengaruhi rekan-rekan kerja. Perilaku yang buruk itu dapat merusak tim dan organisasi bisnis dan jika dibiarkan dapat memengaruhi budaya organisasi yang telah terbentuk lama.
Baca juga artikel : 7 langkah menciptakan budaya tempat kerja yang fantastis
Metode Mengukur Kepuasan Karyawan
Mungkin anda berpikir bahwa tim baik-baik saja dan tidak pernah mendengar keluhan karyawan. Namun bisa jadi di balik “diam” mereka ada tidak puas dalam bekerja. Ada metode sederhana untuk mengukur kepuasan karyawan dengan :
• Menggunakan skala indeks deskripsi jabatan (Job Description Index) Skala pengukuran ini dikembangkan oleh Smith, Kendall, dan Hullin pada tahun 1969.
• Menggunakan kuesioner kepuasan kerja Minnesota (minnesota satisfaction questionare)
• Pengukuran berdasarkan ekspresi wajah.
Semoga artikel pendek ini bisa menjadi informasi bagi pembaca, betapa bermanfaatnya kita mengetahui kepuasan karyawan dalam perusahaan, sehingga bagian Human Capital dapat merencanakan keberadaan karyawan dalam perusahaan, seperti jenjang karir, lingkungan kerja, oragnisasi dan lainnya. Serta jika Anda membutuhkan pendampingan dalam hal terkait ke-HRD-an silahkan hubungi kami di SINI, team kami siap akan membantu Anda.