Tahapan Penting untuk Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko

Identifikasi bahaya dan penilaian risiko adalah langkah penting dalam upaya menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat. Dalam hal ini, OSHA (Occupational Safety and Health Administration) menyediakan panduan dan standar yang harus diikuti oleh perusahaan untuk melaksanakan identifikasi bahaya dan penilaian risiko yang efektif. Berikut adalah 6 langkah yang dapat diikuti sesuai dengan standar OSHA:

1. Kumpulkan Semua Informasi Mengenai Bahaya yang Ada di Tempat Kerja

identifikasi
Langkah pertama dalam identifikasi bahaya adalah mengumpulkan semua informasi yang relevan mengenai bahaya yang ada di tempat kerja. Informasi ini dapat berupa catatan kecelakaan, laporan insiden, catatan medis, dan segala sumber informasi lainnya yang terkait dengan kondisi dan proses kerja.

2. Lakukan Inspeksi Langsung untuk Menemukan Potensi Bahaya di Tempat Kerja

Inspeksi langsung di tempat kerja sangat penting untuk mengidentifikasi bahaya yang mungkin terjadi. Melalui inspeksi ini, Anda dapat melihat secara langsung kondisi kerja, peralatan, dan proses yang digunakan. Perhatikan perubahan lingkungan kerja, keadaan mesin dan peralatan, serta praktek kerja yang mungkin berpotensi menimbulkan bahaya.

3. Identifikasi Bahaya Terhadap Kesehatan Kerja

Selain bahaya fisik, juga penting untuk mengidentifikasi bahaya terkait dengan kesehatan kerja. Ini mencakup faktor kimia, fisik, biologis, dan ergonomi yang dapat membahayakan kesehatan pekerja. Tinjau rekam medis pekerja untuk mengidentifikasi bahaya kesehatan yang terkait dengan paparan di tempat kerja.

Baca juga: Fungsi Training K3 Untuk Mengurangi Potensi Kecelakaan Ditempat Kerja

4. Investigasi Insiden yang Terjadi

Insiden di tempat kerja dapat memberikan petunjuk yang jelas tentang adanya bahaya. Lakukan investigasi menyeluruh setiap kali terjadi insiden, termasuk kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, near-misses, dan laporan tentang bahaya lainnya. Dengan melakukan investigasi, Anda dapat mengidentifikasi akar penyebab insiden dan faktor-faktor yang memengaruhi bahaya, sehingga tindakan pencegahan dapat diambil.

5. Identifikasi Bahaya Terkait dengan Situasi Darurat dan Aktivitas Non-Rutin

Keadaan darurat dan aktivitas non-rutin seringkali memiliki bahaya yang berbeda. Identifikasi potensi bahaya yang terkait dengan situasi darurat seperti kebakaran, kecelakaan kimia, atau evakuasi, serta aktivitas non-rutin seperti pemeliharaan atau perbaikan. Buat rencana dan prosedur yang sesuai untuk merespons dan mengendalikan bahaya tersebut.

6. Kelompokkan Bahaya yang Teridentifikasi dan Tentukan Prioritas Pengendalian

Setelah semua bahaya teridentifikasi, kelompokkan berdasarkan jenis dan sifatnya. Kemudian, tentukan langkah-langkah pengendalian sementara yang dapat dilakukan untuk melindungi pekerja secara immediate. Evaluasi tingkat keparahan dan kemungkinan bahaya untuk menentukan prioritas pengendalian. Penting untuk mengendalikan bahaya dengan dampak serius dan prioritas yang tinggi terlebih dahulu.

Akhir Kata

Dalam melaksanakan identifikasi bahaya dan penilaian risiko, penting untuk memperhatikan langkah-langkah di atas sesuai dengan standar OSHA. Langkah ini akan membantu perusahaan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi para pekerja.

Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda. Kami membuka layanan konsultasi mengenai bisnis. Silakan konsultasikan kebutuhan bisnis Anda kepada kami dengan cara menghubungi kami langsung dinomor whatsapp 0812-5298-2900. Kami siap membantu Anda.