Cara Menilai Frekuensi dan Dampak Risiko dalam Kecelakaan Kerja

Kecelakaan kerja adalah peristiwa yang tidak diinginkan dan tidak terduga yang dapat menimbulkan kerugian bagi pekerja, perusahaan, dan lingkungan. Kecelakaan kerja dapat menyebabkan cidera, penyakit, kematian, kerusakan, atau kerugian lain yang berdampak pada produktivitas, kualitas, dan reputasi perusahaan.

Untuk mencegah atau mengurangi kecelakaan kerja, perusahaan perlu melakukan manajemen risiko, yaitu proses identifikasi, analisis, evaluasi, dan pengendalian risiko yang terkait dengan aktivitas kerja. Salah satu langkah penting dalam manajemen risiko adalah menilai frekuensi dan dampak risiko, yaitu mengukur seberapa sering dan seberapa besar kerugian yang dapat ditimbulkan oleh suatu risiko.

Ada beberapa cara untuk menilai frekuensi dan dampak risiko dalam kecelakaan kerja, di antaranya:

Menghitung Setiap Insiden, Menghitung Konsekuensi, dan Menggabungkan Penghitungan Keduanya
training k3

Cara ini dilakukan dengan menghitung jumlah insiden kecelakaan kerja yang terjadi dalam periode tertentu, misalnya per bulan, per tahun, atau per jam kerja. Kemudian, menghitung konsekuensi dari setiap insiden, misalnya jumlah hari kerja hilang, biaya perawatan, biaya perbaikan, atau biaya kompensasi. Selanjutnya, menggabungkan penghitungan keduanya untuk mendapatkan nilai frekuensi dan dampak risiko.

Menggunakan Rating Setiap Risiko, dengan Mengembangkan Daftar Prioritas Risiko Kerja

Cara ini dilakukan dengan memberikan rating atau skor untuk setiap risiko berdasarkan frekuensi dan dampaknya. Rating ini dapat menggunakan skala numerik, misalnya 1-5, atau skala deskriptif, misalnya sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, atau sangat tinggi. Rating ini kemudian digunakan untuk mengembangkan daftar prioritas risiko kerja, yaitu urutan risiko dari yang paling penting untuk ditangani hingga yang paling tidak penting.

Menghitung Frequency Rate (FR), Severity Rate (SR), Incident Rate (IR), Average Time Lost Rate (ATLR), dan Safe-T Score

Cara ini dilakukan dengan menggunakan rumus-rumus statistik untuk menghitung indikator-indikator kinerja keselamatan dan kesehatan kerja (K3), yaitu:

  • Frequency Rate (FR), yaitu rasio kekerapan cidera yang menyebabkan tidak bisa bekerja per sejuta jam kerja orang. Rumusnya adalah (jumlah cidera dengan hilang waktu kerja x 1.000.000) / total jam kerja orang.
  • Severity Rate (SR), yaitu rasio keparahan cidera yang menyebabkan hilangnya hari kerja per sejuta jam kerja orang. Rumusnya adalah (jumlah hari kerja hilang x 1.000.000) / total jam kerja orang.
  • Incident Rate (IR), yaitu rasio kejadian cidera yang menyebabkan hilangnya hari kerja per seratus pekerja. Rumusnya adalah (jumlah cidera dengan hilang waktu kerja x 200.000) / total jam kerja orang.
  • Average Time Lost Rate (ATLR), yaitu rata-rata hilang hari kerja karena kecelakaan kerja per cidera. Rumusnya adalah jumlah hari kerja hilang / jumlah cidera dengan hilang waktu kerja.
  • Safe-T Score, yaitu nilai keselamatan kerja yang dihitung dengan rumus: (jumlah hari kerja tanpa cidera x 1.000.000) / (total jam kerja orang + jumlah hari kerja hilang).

Melakukan Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko Sesuai Standar OSHA, dengan Mempertimbangkan Aktivitas, Perilaku, Infrastruktur, Peralatan, Material, dan Perubahan di Tempat Kerja

Cara ini dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah identifikasi bahaya dan penilaian risiko sesuai standar Occupational Safety and Health Administration (OSHA), yaitu:

  • Kumpulkan semua informasi mengenai bahaya yang ada di tempat kerja, misalnya dari data historis, observasi, wawancara, atau survei.
  • Identifikasi dan klasifikasikan bahaya yang ada di tempat kerja, misalnya berdasarkan kategori, sumber, atau dampaknya.
  • Tentukan siapa yang berpotensi terpapar bahaya, kapan, dan bagaimana.
  • Tentukan tingkat risiko dari setiap bahaya dengan menggunakan matriks risiko, yaitu tabel yang menunjukkan hubungan antara frekuensi dan dampak risiko.
  • Tentukan prioritas pengendalian bahaya dengan menggunakan prinsip hierarki pengendalian, yaitu urutan tindakan yang harus dilakukan mulai dari yang paling efektif hingga yang paling tidak efektif.

Akhir Kata

Artikel ini telah menjelaskan beberapa cara untuk menilai frekuensi dan dampak risiko dalam kecelakaan kerja. Dengan mengetahui cara-cara ini, Anda dapat melakukan manajemen risiko yang lebih baik dan meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan Anda. Semoga artikel ini bermanfaat dan informatif. Oh ya kami membuka pelatihan K3 untuk perusahaan Anda yang membutuhkan insight baru dari profesional di bidangnya. Jika Anda berminat, silakan hubungi kami langsung dinomor whatsapp 0812-5298-2900. Kami siap membantu Anda.