Strategi Penetapan Harga: 12 Kunci Sukses dalam Persaingan Bisnis

Dalam dunia bisnis yang kompetitif, penetapan harga merupakan salah satu aspek krusial yang menentukan keberhasilan sebuah produk atau layanan. Strategi penetapan harga yang efektif tidak hanya mempengaruhi margin keuntungan, tetapi juga dapat meningkatkan daya saing dan citra merek di mata konsumen. Artikel ini akan mengupas tuntas mengenai pengertian, fungsi, dan jenis-jenis strategi penetapan harga yang dapat diimplementasikan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan bisnisnya.

Pengertian Strategi Penetapan Harga
bisnis fnb

Strategi penetapan harga adalah metode yang digunakan oleh perusahaan untuk menentukan nilai yang tepat bagi produk atau jasa yang ditawarkan. Hal ini melibatkan analisis mendalam terhadap biaya produksi, permintaan pasar, tingkat persaingan, serta nilai yang dirasakan oleh konsumen. Dengan strategi yang tepat, perusahaan dapat menetapkan harga yang tidak hanya menarik bagi konsumen tetapi juga menguntungkan bagi perusahaan itu sendiri.

Fungsi Utama Strategi Penetapan Harga

Strategi penetapan harga bukan hanya tentang menentukan angka. Strategi ini memiliki beberapa fungsi utama yang dapat membantu Anda mencapai tujuan bisnis Anda. Berikut adalah beberapa fungsi utama strategi penetapan harga:

1. Meningkatkan Keuntungan

Harga yang tepat dapat membantu Anda memaksimalkan keuntungan dan mencapai target bisnis Anda. Dengan menetapkan harga yang lebih tinggi dari biaya produksi, Anda dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar.

2. Memperkuat Posisi Pasar

Harga yang kompetitif dapat membantu Anda menarik pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan lama. Jika Anda menetapkan harga yang lebih rendah daripada pesaing, Anda dapat menarik lebih banyak pelanggan dan meningkatkan pangsa pasar Anda.

3. Meningkatkan Nilai Merek

Harga premium dapat membantu Anda membangun citra merek yang kuat dan eksklusif. Jika Anda menetapkan harga yang tinggi untuk produk berkualitas tinggi, Anda dapat memposisikan merek Anda sebagai merek premium dan meningkatkan nilai merek Anda.

4. Membantu Segmentasi Pasar

Strategi penetapan harga dapat membantu Anda menargetkan segmen pasar yang berbeda. Anda dapat menetapkan harga yang berbeda untuk kelompok pelanggan yang berbeda berdasarkan willingness to pay mereka.

5. Mengelola Permintaan

Strategi penetapan harga dapat membantu Anda mengelola permintaan untuk produk Anda. Anda dapat menaikkan harga untuk produk yang permintaannya tinggi dan menurunkan harga untuk produk yang permintaannya rendah.

Jenis-jenis Strategi Penetapan Harga

Berbagai jenis strategi penetapan harga telah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan spesifik dari setiap bisnis. Berikut adalah penjelasan singkat dari beberapa strategi yang umum digunakan:

1. Basing-Point Pricing. Menetapkan harga berdasarkan lokasi geografis pelanggan. Biaya pengiriman ditambahkan ke harga dasar produk.

Contoh:

  • Perusahaan semen menetapkan harga yang berbeda untuk pelanggan di Jakarta dan Surabaya karena biaya pengirimannya berbeda.
  • Distributor bahan bakar menetapkan harga yang berbeda untuk wilayah yang berbeda berdasarkan biaya transportasi.

2. By-Product Pricing. Menetapkan harga untuk produk sampingan dari proses produksi. Harganya biasanya lebih rendah daripada produk utama.

Contoh:

  • Perusahaan minyak goreng menjual kulit sapi sebagai produk sampingan dengan harga yang lebih murah daripada daging sapinya.
  • Pabrik kayu menjual serbuk gergaji sebagai produk sampingan dengan harga yang murah untuk bahan bakar atau pupuk.

3. Break-Even Pricing. Menetapkan harga yang hanya cukup untuk menutupi biaya produksi. Hal ini dilakukan untuk mencapai break-even point, di mana perusahaan tidak untung dan tidak rugi.

Contoh:

  • Perusahaan penerbangan mungkin menggunakan metode ini untuk penerbangan yang tidak populer.
  • Produsen elektronik mungkin menggunakan metode ini untuk produk baru yang belum memiliki pasar yang mapan.

4. Discriminatory Pricing. Menetapkan harga yang berbeda untuk kelompok pelanggan yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan berdasarkan faktor-faktor seperti usia, lokasi, atau pendapatan.

Contoh:

  • Bioskop menawarkan harga tiket yang lebih murah untuk anak-anak dan lansia.
  • Museum menawarkan tiket masuk gratis untuk pelajar pada hari-hari tertentu.
  • Operator telekomunikasi menawarkan paket data yang berbeda untuk pengguna prabayar dan pascabayar.

5. Freight-Absorption Pricing. Menanggung biaya pengiriman untuk menarik pelanggan di lokasi yang jauh. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pangsa pasar di wilayah tersebut.

Contoh:

  • Toko online menawarkan free shipping untuk pembelian di atas jumlah tertentu.
  • Perusahaan furniture menawarkan pengiriman gratis untuk wilayah tertentu.

6. Predatory Pricing. Menetapkan harga yang sangat rendah untuk menyingkirkan pesaing dari pasar. Hal ini ilegal dan dapat dikenai sanksi oleh pemerintah.

Contoh:

  • Perusahaan monopoli mungkin menetapkan harga yang sangat rendah untuk produknya untuk menyingkirkan pesaing baru.
  • Operator telekomunikasi besar mungkin menawarkan harga yang sangat rendah untuk menarik pelanggan dari operator lain.

7. Psychological Pricing. Menggunakan angka-angka tertentu dalam harga untuk memengaruhi persepsi konsumen.

Contoh:

  • Perusahaan mungkin menetapkan harga Rp 99.999 daripada Rp 100.000 karena konsumen mungkin menganggap harga yang pertama lebih murah.
  • Supermarket mungkin menggunakan harga dengan angka ganjil (misalnya Rp 1.999) karena dianggap lebih menarik bagi konsumen.

8. Penetapan Harga Berdasarkan Biaya (Cost-Based Pricing). Menetapkan harga berdasarkan biaya produksi dan margin keuntungan yang diinginkan.

Contoh:

  • Sebuah perusahaan menghitung biaya produksi untuk sebuah produk sebesar Rp 10.000 dan ingin mendapatkan keuntungan sebesar Rp 5.000. Maka, harga jual produk tersebut adalah Rp 15.000.

9. Penetapan Harga Berdasarkan Permintaan (Demand-Based Pricing). Menetapkan harga berdasarkan permintaan pasar dan willingness to pay dari konsumen.

Contoh:

  • Harga tiket konser akan naik jika permintaannya tinggi dan tempat duduknya terbatas.
  • Harga produk musiman akan naik saat musimnya tiba dan permintaannya meningkat.

10. Penetapan Harga Berdasarkan Persaingan (Competition-Based Pricing). Menetapkan harga berdasarkan harga produk pesaing.

Contoh:

  • Sebuah perusahaan mungkin menetapkan harga produknya sedikit lebih rendah daripada harga produk pesaing yang sejenis.
  • Perusahaan lain mungkin menetapkan harga produknya sama dengan harga produk pesaing, tetapi menawarkan fitur atau layanan tambahan.

11. Penetapan Harga Berdasarkan Nilai (Value-Based Pricing). Menetapkan harga berdasarkan nilai yang dirasakan konsumen terhadap produk.

Contoh:

  • Sebuah perusahaan menjual produk premium dengan harga yang tinggi karena produk tersebut memiliki kualitas yang tinggi dan memberikan manfaat yang lebih banyak bagi konsumen.
  • Sebuah perusahaan jasa menawarkan layanan dengan harga yang tinggi karena memiliki keahlian dan pengalaman yang tidak dimiliki oleh pesaingnya.

12. Penetapan Harga Dinamis (Dynamic Pricing). Menyesuaikan harga secara otomatis berdasarkan faktor-faktor seperti waktu, lokasi, dan permintaan pasar.

Contoh:

  • Situs web maskapai penerbangan mungkin menyesuaikan harga tiket pesawat berdasarkan waktu pemesanan dan ketersediaan kursi.
  • Hotel mungkin menyesuaikan harga kamar berdasarkan musim dan tingkat hunian.

Penutupan

Penetapan harga bukanlah sekadar menentukan angka, tetapi merupakan seni dan sains yang memerlukan strategi yang cermat. Dengan mengimplementasikan strategi penetapan harga yang sesuai, perusahaan dapat memastikan bahwa produk atau layanannya tidak hanya terjangkau bagi konsumen tetapi juga menghasilkan keuntungan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, strategi penetapan harga harus selalu diperbarui dan disesuaikan dengan perubahan pasar untuk memastikan kesuksesan jangka panjang. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda. Kami membuka layanan konsultasi mengenai bisnis, silakan konsultasikan kebutuhan bisnis Anda kepada kami dengan cara menghubungi kami langsung dinomor whatsapp 0812-5298-2900. Kami siap membantu Anda.